Qilou Old Street, Book and Coffee Shop yang Akan Saya Bawa Pulang

Banyak alasan orang memilih untuk pergi. Saya pergi karena jenuh, lelah, dan bosan karena tidak memiliki rutinitas yang menyenangkan. Tapi, kekuatan yang paling sering menyeret saya untuk pergi dan meninggalkan rutinitas adalah keinginan untuk bertemu orang baru. Jadi saya memutuskan untuk mengajukan cuti tidak lebih dari 5 menit setelah Windy mengirimkan ajakan untuk berlibur di Hainan.

Hainan merupakan sebuah pulau di Laut Cina Selatan tempat diselenggarakan acara Miss World 2018. Pemerintah Cina saat ini sedang gencar dalam melakukan promosi wisata Hainan dan yang paling dibanggakan adalah keindahan pulau tropis di Laut Cina Selatan yang bebas polusi. Ada banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi dalam perjalanan wisata di Hainan, salah satunya adalah "Time Traveler".   Pemerintah Cina melakukan penataan ulang terhadap tata kota di Provinsi Hainan. Pulau Hainan pada awalnya merupakan lokasi untuk mengisolasi para tahanan politik. Namun seiring berjalannya waktu pemerintah sadar akan potensi wisata yang dimiliki oleh Pulau dengan luas 33.920 km².
"Andaikan saya meninggal, tidak apa saya meninggal di Hainan karena tempat ini indah" Perkataan terkenal dari Su Shi salah satu tahanan yang dibuang ke Pulau Hainan pada abad ke-11.
Saya ingin bercerita tentang Qilou Old Street, di Indonesia mungkin bisa diasosiasikan dengan Kawasan Kota Tua Jakarta dan Kota Lama Semarang. Menariknya Pemerintah Cina melakukan pemeliharaan secara rutin terhadap jalan-jalan yang memiliki nilai sejarah di dalamnya. Sebelum memasuki Qilou Old Street kita akan menemukan Tourism Information. Melalui informasi kita bisa tau mengenai sejarah-sejarah pembangunan Provinsi Hainan dan maafkan saya yang tidak mampu memahami banyak hal yang dijelaskan di kantor tersebut. Saya melihat terdapat maket yang terlihat seperti benteng pertahanan dan banyak poster-poster yang menggambarkan keindahan wisata Pulau Hainan yang saat ini gencar disebut sebagai Hawainya Cina. Salah satu hal yang saya pelajari melalui perjalanan ini adalah kamu harus bisa memahami Bahasa Mandarin sebagai bahasa asing kedua karena warga negara Cina sangat menghargai bahasa ibu mereka sehingga terkesan tidak English Friendly. Tapi tenang saja, saya bisa mendapat bantuan dari salah satu cleaning service di tempat wisata atau membeli oleh-oleh hanya berbekal bahasa tubuh dan mengeong.


Qilou Old Street menawarkan lokasi yang instagramable untuk mempercantik timeline dan tentu saja kita bisa mengagumi betapa indahnya arsitektur di masa lalu yang masih terawat. Saya rasa daerah di sekitar Jalan Gajah Mada Harmoni akan sama indahnya jika dirawat dan dipelihara dengan baik. Qilou Old Street tidak menunjukkan arsitektur Cina yang khas, malah lebih menunjukkan arsitektur Eropa dengan pilar tingginya. Saya tidak sempat mengelilingi keseluruhan Qilou Old Street karena terlanjur jatuh cinta pada Book and Coffee Shop yang terletak diujung jalan. 
Awalnya saya hanya melirik tempat ini dari luar dan tidak berani masuk karena tempat ini terkesan ekslusif dan sangat tenang, tapi Rez bilang "Ya kalau mau masuk aja". Ternyata di dalamnya lebih indah dari yang saya kira. Atap toko ini dilukis dengan gambaran tata surya, saya melihat ada gambar bumi jadi tidak mengerti gambar ini diambil dari sudut planet mana mungkin Mars.Terdapat rak buku yang dipenuhi dengan berbagai judul buku yang akan dijual (dalam bahasa China jadi saya tidak bisa membeli apapun). Rak buku ini dibuat dengan konsep seperti pohon yang menyimpan banyak buku. Selain rak buku, toko ini menyediakan tempat yang nyaman bagi pembaca untuk duduk membaca sambil ngopi. Meja dan kursi yang disediakan memberi kesan kamu sedang di alam dan menikmati langit malam.

Satu hal yang saya pikirkan saat itu adalah "Ingin membawa pulang tempat itu"


Setelah 4 hari perjalanan di Cina saya menyadari bahwa konsep Book and Coffee Shop merupakan hal yang lazim di Cina, bahkan ada satu lobi hotel yang menciptakan konsep tersebut untuk memberi kenyamanan pada pengunjungnya. Dan mungkin saat ini saya mempunyai impian baru ingin memiliki sebuah Book and Coffee Shop yang memberi kenyamanan dan ketentraman bagi pengunjungnya seperti yang saya lihat di Qilou Old Street. 

You May Also Like

5 Comments