Wildlife Detection Dogs

Adakah manusia yang lebih sering meratapi kesialannya dibanding saya?Bisa jadi iya dan bisa jadi tidak
Terkadang saya berpikir atas alasan apa Allah menempatkan saya disini, disebuah lembaga pemerintah yang seharusnya terhormat tapi malah karena beberapa personal menjadikan tempat ini sangat buruk di mata saya karena hal yang terjadi disini tidak seperti di lembaga pemerintah lainnya lebih ke persoalan moral yang mendobrak keunikan budaya timur Indonesia dan dianggap biasa saja oleh orang-orang dalam lingkungan ini. Saya tidak menjelekkan lembaga ini secara keseluruhan karena memang persoalan yang menurut saya tabu ini hanya tenggelam di cabang Lido tanpa ada yang mau melaporkan ke pihak pimpinan atau inspektorat untuk diselesaikan. (Maafkan saya yang menulis 1 paragraf kalimat mengeluh ini, padahal sebenanrnya mau membuatnya menjadi 1 proyek skenario sinetron hikmah di salah satustasiun Televisi swasta di Indonesia).

Sebenarnya saya ingin bercerita soal hal lain, yang mungkin menjadi tujuan akhir yang diarahkan untuk saya. Kemarin saya bertemu seorang dokter dari konservasi in-situ, iyaaa konservasi in-situ yang hampir setengah perjalanan hidup menjadi impian terbesar saya. Beliau menceritakan tentang program baru yang merupakan kerja sama beberapa NGO di Indonesia untuk mempopulerkan Wildlife Detection Dogs. Beberapa dekade terakhir anjing pelacak cukup populer di Indonesia yang meliputi anjing pelacak umum, anjing pelacak narkotika, anjing pelacak bahan peledak, anjing pelacak SAR, dan anjing pelacak pengendalian massa. Pemanfaatan anjing pelacak di Indonesia tidak melulu membantu tugas kepolisian tapi juga membantu tugas beberapa lembaga lain yang membutuhkan bantuan indera penciuman anjing sehingga memudahkan tugas manusia dalam penegakan hukum.

Nah berikut beberapa lembaga yang memanfaatkan indera penciuman anjing dalam pelaksanaan tugasnya:
1. Kepolisian (Direktorat Polisi Satwa dan Kepolisian Daerah)
Anjing pelacak dan polisi sudah bukan hal yang aneh di mata masyarakat karena pemanfaatan anjing pelacak lazim di dunia penyidikan ataupun penyelidikan kasus kepolisian. Jadi sudah bukan hal yang aneh kalau melihat pak polisi berbaju cokelat yang terlihat keren dengan seekor anjing disisi kirinya.

2. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Nahh lo... Ngapain petugas bea cukai melihara anjing. Jujur saya terlambat mengetahui hal ini padahal mereka termasuk salah satu yang populer dengan anjing pelacak. Seksi K-9 Bea cukai sudah berdiri sejak tahun 1983 dan sudah banyak kasus peredaran narkotika yang terungkap, salah satu yang paling ngetop mungkin penemuan 1.3 Ton Narkoba jenis Sabu di perairan timur Sumatera.

3. Tentara Nasional Indonesia
Kalau anjing pelacak milik TNI, saya tidak tau banyak tapi ya saya tau bahwa mereka membutuhkn bantuan indera penciuman anjing untuk membantu tugasnya dalam menjaga keamanan NKRI.

4. Badan Narkotika Nasional
Unit Pelacak milik Badan Narkotika Nasional? Pasti saya tau sangat banyak (Tapi karena saya tidak mau menulis tentang ini, kamu bisa kontak saya via email kalau kepo). BNN termasuk lembaga yang baru dan ketinggalan dalam pemanfaatan anjing pelacak dalam penegakan kasus narkotika. Unit ini baru berdiri pada tahun 2016 jadi ya tidak banyak prestasi yang bisa dibanggakan.

5. Pihak Non Pemerintahan
Pernahkah kalian melihat satpam-satpam mall besar di Indonesia dengan seekor anjing. Pemanfaatan anjing pelacak sudah meluas ke pihak-pihak non pemerintah dalam menjaga keamanan sebagian wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka. 

Ngapain nambahin kerjaan dengan adanya Wildlife Detection Dogs?

Perdagangan satwa liar di Indonesia sudah menjadi rahasia umum. Perdagangan yang dilakukan secara online maupun offline sangat tinggi sehingga menyebabkan banya satwa liar Indonesia yang terancam punah. Wildlife Detection Dog bukan merupakan jenis anjing pelacak yang populer di pasar penjualan anjing pelacak. Jenis anjing pelacak khusus ini diajarkan untuk mengenali bau-bau kulit hewan yang diperjualbelikan di pasar gelap, gading, cula, dan lain-lain. Wildlife Detection Dogs sudah banyak digunakan di negara-negara di Afrika yang tingkat perburuan dan perdagangan satwa liar sangat tinggi dan berdasarkan hasil pengamatan penggunaan anjing pelacak di bidang ini cukup signifikan menurunkan perburuan dan perdagangan satwa liar di Afrika

Lalu, Indonesia sudah siapkah dengan kehadiran Wildlife Detection Dogs di Bandara atau Pelabuhan untuk membantu pemantauan distribusi satwa liar atau bahan asal satwa liar yang diperjualbelikan?

You May Also Like

1 Comments