Jurnal 21, Hari Papa

Hari ini adalah World No Tobacco Day. Ada dua hal penting yang harus saya ingat di penghujung bulan Mei (pada dasarnya suatu hal yang sama) ----> Ulang tahun papa dan ulang tahun uni.

Satu tahun yang lalu, saya menuliskan 'Bagaimana makna pertambahan usia dalam pikiran papa?' Apakah sama seperti saya yang selalu menantikannya atau malah berpendapat bahwa ulang tahun adalah pengurangan usia dan pengurangan jatah hidup di dunia.

Hari ini adalah ulang tahun papa yang ke-47, Waktu memang berjalan sangat cepat tanpa kita sadari. Tanpa saya sadari papa semakin menua, walau begitu papa tetap tersenyum saat saya pulang dan tak pernah kehilangan nada suara yang menenangkan saat menelpon. Papa masih seperti yang dulu tenang dan menentramkan, tidak pernah marah tapi mampu menunjukkan titik kesalahan saya tanpa ada emosi. Papa yang membiarkan saya menangis dan ngotot dengan pendapat saya yang (sering) salah dan menunggu saat saya diam dan menunjukkan kesalahan yang harus saya perbaiki. Papa yang dengan bangga datang ke sekolah untuk mengambilkan raport, dan papa dengan golongan darah AB terbaik yang ada di muka bumi ini.

Papa mengajarkan saya untuk berpikir taktis. Setiap tindakan yang akan diambil harus melalui pertimbangan baik dan buruk. 
Papa yang menunjukkan game-game menarik dan ice breaking yang sering digunakan untuk meningkatkan motivasi petani dalam mengolah lahan mereka. Dan, saya harus mengaku kalah dalam permainan ini karena belum pernah sekalipun saya mengalahkan atau melewati kehebatan papa dalam memadukan antara permainan sederhana dan maknanya.
Papa yang memarahi saya karena menggunakan kata-kata kotor saat TK. Hari itu adalah ekspresi papa yang paling saya takuti, setelahnya saya sangat takut menggunakan kata-kata itu dan sangat membenci orang-orang yang dengan mudahnya mengucapkannya pada orang lain terutama dihadapan saya.
Papa yang mengajak saya ke pasar malam ataupun hanya menonton pertandingan bola di lapangan.
Papa yang tak pernah marah saat mengajarkan saya menggambar dan matematika.

Mungkin mama adalah wanita paling beruntung karena hidup bersama papa dan saya serta kedua adik saya lebih beruntung lagi karena terlahirkan menjadi putri orang tua bergolongan darah AB. Kami bertiga beruntung karena mewariskan  kata dominan.

Selamat ulang tahun papa
Terima Kasih untuk semua cinta dan kasih sayang yang diberikan selama ini
Terima Kasih telah menunjukkan banyak cerita dan pengalaman 
Terima Kasih telah mengajarkan banyak permainan dan ilmu
Sampai kapanpun, Papa adalah Idola No. 1 di dunia ini
Laki-laki terbaik yang saya miliki dan tak akan tertandinggi

Happy Birthday to My Beloved Papa

You May Also Like

0 Comments