Jurnal 40, Iskandar Zakaria Budayawan dari Tanah Sakti

Keinginan untuk datang berkunjung ke rumah Bapak Iskandar Zakaria sudah ada sejak pertama kali mendengar nama beliau. Beliau adalah seorang Budayawan dari Tanah Sakti dengan ribuan koleksi benda antik dan bersejarah, ahli dalam berbagai tari tradisional Kerinci, dan memiliki kemampuan lebih dalam menciptakan berbagai tari kreasi. Pada dasarnya, Siapa sih orang Kerinci (yang mencintai tradisi dan budaya) tidak mengenal beliau? Satu tahun yang lalu, saya dan teman-teman batal menemui beliau karena liburan yang sangat singkat. Dan saya tidak beruntung (lagi) karena tidak bisa bertemu beliau dalam salah satu pamerannya di Jakarta pada akhir Mei 2012.

Iskandar Zakaria adalah budayawan yang berasal dari Kerinci. Beliau terkenal dengan Al-Quran sepanjang 2 Km yang sempat di pamerkan di sepanjanh perjalanan Bundaran HI- Monas pada tahun 2008. Atas usaha beliau selama 8 tahun untuk membatik ayat-ayat suci Al-Quran, beliau mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pada tahun yang sama. Saat ini Al-Quran tersebut di pamerkan di Museum BKMT di Daerah Bekasi (Secara resmi museum ini akan masuk list tempat yang wajib dikunjunggi). Selain itu, Beliau memiliki banyak koleksi benda-benda antik yang memiliki arti penting dalam sejarah masyarakat Kerinci (khususnya).

Al- Quran terpanjang di Dunia

Saat ditanyakan apa alasan saya datang dan saya tidak tahu. Yang saya tahu, saya harus bertemu langsung dengan beliau selanjutnya bisa belajar menulis ataupun mendengarkan. Dan akhirnya, kami mengatakan ingin belajar menulis incung. Beliau mengajarkan kami dasar-dasar tulisan asli Kerinci. Huruf vokal yang ada dalam tulisan ini hanya "a", "i", dan "o", setelah diskusi antara pakar budaya se-provinsi jambi ditambah penulisan vokal "e" dan "u: untuk menyesuaikan dengan perkembangan bahasa Indonesia. Langkah awal untuk memperkenalkan tulisan ini pada masyarakat (yang banyak tidak mengetahui dan lebih banyak lagi yang tidak ingin tahu), Pemerintah Kota Sungai penuh dan Kabupaten Kerinci menuliskan nama jalan dan fasilitas umum lainnya dengan tulisan incung.

Foto beberapa tahun yang lalu di prasasti (baru) yang menuliskan adat Sungai Penuh

Selain belajar tentang Tulisan incung, Pak Iskandar Zakaria menceritakan tentang beberapa kunaung (Cerita Rakyat) Kerinci yang beliau tulis dan telah dibukukan. Cerita Rakyat tersebut seperti Putai Sanang (menurut saya, orang Kerinci yang tidak tahu cerita ini telah mengalami program cuci otak yang sangat hebat) dan yang paling menarik bagi kunaung Tiang Bungkuk (akan saya tulis di postingan lain).

Buku Kunaung

Kunjungan ini adalah kesempatan untuk melihat koleksi beliau. Kunjungan 4 jam ini sudah dipastikan tidak akan cukup untuk kami melihat semua koleksi. Koleksi beliau banyak berupa guci-guci kuno dan yang dapat saya kenali hanya guci dengan logo VOC dari zaman penjajahan Belanda. Koleksi di dominasi oleh peralatan makan dari zaman dulu, baju kurung yang belum di kreasikan, uang kuno yang dirantai membentuk kalung, kuluk yang udah hampir hancur (dan lupa untuk menanyakan apa keistimewaan benda itu), dan banyak jenis batu.




dulunya milik Belanda

Kendi berbagai ukuran dan bentuk
Guci yang sedang dicoba untuk dirangkai ulang
Banyak jenis batu yang menjadi koleksi beliau, dari ukuran sangat kecil hingga ke batu pondasi bekas bangunan masa lampau yang ditemukan di daerah kemantan. Bodohnya, saya malah berpikir batu tersebut adalah Orichalcum (dari buku yang tentang Perburuan Atlantis), dan tentunya batu tersebut bukan Orichalcum. Paling menarik, adalah dua batu seukuran telur burung puyuh yang bentuknya seolah dilukis dan memiliki sifat seperti magnet dan saling tarik menarik.

Batu ajaib yang seperti magnet

Batu yang saya anggap Orichalcum
Batu pondasi
Banyak ilmu baru yang diperoleh setelah kunjungan ini dan menunjukkan betapa sedikitnya pengetahuan saya tentang rumah sendiri. Cerita tentang asal-usul Kerinci yang konon adalah perairan (danau) yang lebih luas dibandingkan danau Kerinci saat ini. hal ini mengingatkan saya tentang drama yang pernah saya mainkan bersama teman-teman di SMP 8. Cerita tentang Siak Lengis, Si Mata Satu, Si Pahit Lidah, dan si penghuni bukit sembilan tangguk setibu senja yang saya lupakan namanya. Cerita tentang asal usul nama Kerinci, Kering dan cair. OK, jangan terlalu percaya pada beberapa kalimat sebelumnya, karena saya tidak memiliki referensi, cerita itu hanya mengandalkan sisa-sisa ingatan saya tentang masa SMP.

Pak Iskandar Zakaria dan Bg Fran
Diskusi tentang Kerinci
Diskusi yang paling menarik adalah tentang Kerinci dan Al-Quran. Berawal dari pertanyaan bg Een "Apakah ada cerita tentang Kerinci dalam Kitab suci Al-Quran?" dan Pak Iskandar Zakaria langsung menjawab ada dan mengeluarkan tafsir Al-Quran milik beliau dan menunjukkan surat Yaasin ayat 80 yang dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi  
"(Iaitu) yang menjadikan untuk kamu api daripada kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu menyalakan (api) daripadanya"
"api dari kayu yang hijau", pada rangkaian kata itulah terdapat sesuatu yang tersirat tentang Kerinci. Kita tidak pernah bisa menghidupkan api dari kayu yang hijau atau masih basah, tapi ada satu jenis kayu yang dapat menghidupkan api walaupun dalam keadaan basah. Jenis kayu tersebut berasal dari Pinus merkusii strain Kerinci yang oleh orang Kerinci disebut kayu Sigi.

Narsis dengan koleksi Pak Iskandar Zakaria
Pak Iskandar Zakaria sukses membuat saya mati kutu dengan jawaban beliau atas pertanyaan saya. "Kenapa diberi nama Datuk Singarapi Putih? sedangkan di Indonesia tidak ada Singa?". Pertanyaan yang membuat saya selalu diomeli mama karena terlalu sering protes dan ingin menanyakan alasan penamaan ini pada ketua adat. Jawaban beliau adalah di Singapura tidak ada Singa dan Inggris juga tidak memiliki Singa dan menggunakan gambar itu sebagai lambang negaranya.

You May Also Like

6 Comments

  1. boleh minta alamat lengkap / cp pak iskandar zakaria
    saya berminat sekali dgn antropologi / sejarah kerinci

    salam hangat
    isna - dusun baru

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf mbak saya tidak meminta cp bapak.
      alamatbapaknya di dusun bernik di belakang toko nusantara, nanti bisa ditanyakan sama penduduk sekitar sana.

      Hapus
  2. makasii kreatif ,,pemuda/i tanoh kincai

    BalasHapus
  3. hohoho...namo abang di masukkan...kapan kita kesana lagi....kalo bisa bawa cenderamata buat bapak...

    BalasHapus
  4. Bisa mintak kontak person nya pak zakaria mbak? Ni nomer hp saya (0812-6466-7531) saya mau tanya2 seputar sejarah kerinci, dan lainnya, kalau bisa di sms kn aja mbak karna saya di medan tinggalnya, thank u

    BalasHapus