Jurnal 32, The Story (3)

"Yang harus kamu lakukan sekarang bukan lagi Truth or Dare." 
"Yang harus kamu lakukan adalah Truth and dare!"

"Tak bisakah sekali saja kau melihat ke arahku?" ini adalah bagian dari kata 'dare', aku harus mengumpulkan beribu keberanian untuk muncul dihadapannya. Dan, aku harus mengumpulkan lebih banyak lagi keberanian untuk mampu mengatakan betapa aku mencintainya. 
"I Love You!" Dan sekali lagi kalimat itu hanya muncul dalam otakku.
"Bagaimana mungkin aku tidak melihatmu." ucapnya dengan yakin "Seseorang yang melakukan banyak hal bodoh tepat didepan mataku."
"Yah.. perbuatan bodoh yang sia-sia." aku mengucapkan kalimat itu dengan enggan dan beberapa kejadian bodoh melintasi benakku. 'Menatap matanya dalam waktu tertentu untuk menunjukkan aku tidak memilki perasaan khusus terhadapnya, Menyesal karena keluar dari kelas ekstrakulikuler yang sama dengannya, Bersepeda setiap sore di kompleks perumahannya, menulis banyak surat yang menunjukkan betapa bodohnya aku, Kado haloween yang mengemparkan kelasnya, dan proyek -Move on- bodoh yang hasilnya gagal total." aku tersenyum membayangkan semua hal itu
"Ada yang lucu?" dia bertanya sinis, tanpa senyum, dan masih seperti dia yang biasa
"Kamu!" tegasku, dia menatapku curiga dan menuntut penjelasan melalui tatapan matanya.
"Kenapa harus menghindariku dan membenciku." jawabku tersenyum penuh arti
"Kamu cukup katakan stop it and it's over!
Dia menyipitkan matanya dan menatapku curiga "Apa maksudmu?" 
"You Love me!" Tegasku.
it's Dare karena aku pun tak pernah bisa percaya dengan kalimat yang kuucapkan barusan.

*After Truth and Dare
23062012

You May Also Like

3 Comments

  1. after truth and dare,,, dan sepertinya sebuah penggambaran atw lebih tepatnya deskripsi sebenarnya dari seorang feby...
    ahaaaaiii...mungkinkah dia?????
    but anyway,keep writing adinda...

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin lebih tepat BEFORE Truth and Dare bg.
      Yes, That's Him...
      Sedikit kenyataan tentang dia ++ Imajinasi bi

      Walaubagaimanapun, seenggaknya dia memberi banyak inspirasi untuk bi bg.
      and keep writing

      Hapus
  2. i thought i was right dindo....hehehe

    BalasHapus