Jurnal 24, Blood Type



Entah sejak kapan saya tertarik pada tipe darah. Mungkin sejak uni mengajarkan perkalian tipe darah ketika SMP? atau setelah menonton film sifat manusia berdasarkan tipe darah?

Saya mempatenkan tipe darah saya adalah AB, setelah diajarkan perkalian tipe darah dan melakukan pemeriksaan ternyata darah saya tergolong pada tipe A. Pada awalnya saya merasa kecewa karena memiliki tipe darah yang berbeda dengan kedua orangtua yang sama-sama memiliki tipe darah AB, tapi setelah sukses mengerjai adik saya yang memiliki tipe darah B rasa kecewa itupun sirna.
Salah seorang kakak di kostan mengajak saya menonton film tentang perjalanan seorang cewek yang bernama Sachie dalam mendapatkan cintanya. Fokus utama film ini bukanlah bagaimana Sachie mendapatkan cintanya, namun lebih mentitikberatkan pada sifat Sachie. Film ini ada 4 jenis, sesuai dengan jumlah tipe darah pada manusia, A, B, AB, dan O.Selama beberapa hari setelah menyelesaikan keempat film tersebut, saya dan kak Ade selalu berusaha menebak tipe darah orang-orang disekeliling kita.
Kebiasaan menebak tipe darah ternyata tidak bisa saya hilangkan. Akhirnya, saya punya hobbi baru yaitu menebak tipe darah teman-teman di kampus dan beberapa orang yang baru saya kenal. Pelajaran yang saya dapat dari menebak tipe darah adalah "ketika menebak A, B, atau AB dan tebakanmu salah. 80% kemungkinan orang tersebut memiliki tipe darah O". Sayangnya, saya tidak menggunakan mantra ini untuk menebak tipe darah seseorang hingga saya harus menerima kekalahan dengan urutan tebakan (salah hingga benar) AB-A-B-O.
Kebiasaan ini menjadikan saya menusia yang menilai orang lain berdasarkan tipe darahnya. Saya sangat mengerti bahwa tidak 100% kebiasaan ini baik, tidak semua orang memiliki sifat dan sikap seperti yang ditunjukkan di film, komik, ataupun tweet harian @tipedarah. Tapi, bagi saya Tipe darah itu menarik dan unik, juga SERU. Terkadang saya suka menebak tipe darah orang-orang yang ada di KRL atau orang-orang yang memiliki nasib seperti saya ketika menunggu makanan di rumah makan. 

Hari ini, saya menemani adik-adik yang baru diterima di IPB untuk mengisi formulir dan mempersiapkan berkas-berkas pendaftaran. Mereka semua menunjukkan sifat dan cara mempersiapkan diri persis seperti tipe darah mereka.
  • Indah yang memperlihatkan biodata diri yang 99,99% sempurna dan saya suruh mengulang biodata agar dia gak kepikiran lagi. Memiliki berkas yang tertata rapi dan lengkap tapi merasa paling kurang. Manusia tipe darah A.
  • Dhani yang binggung dengan semua penjelasan di berkas yang ambigu. Tapi cuma diam menyaksikan kedua temannya memperdebatkan berkas mereka. Sempurna sebagai tipe darah O yang menghindari konfliks.
  • Nurul yang ribet dengan berkasnya kehilangan beberapa berkas yang sebenarnya ada didekatnya. Memiliki percaya diri tinggi untuk menjelaskan beberapa perbedaan yang membuat berkas-berkas tersebut ambigu. Saya hanya bisa bilang Nurul adalah yang paling supel dan membuka diri, persis tipe darah B.
  • Irma dari angkatan 48 yang membantu mereka mengisi berkas. Awalnya saya menebak dia tipe darah O tapi jika diperhatikan dengan baik dia persis AB. Hidup di dunianya sendiri, cuek, tapi sangat peduli terhadap lingkungan sekitar.

You May Also Like

1 Comments